Berpuasa adalah kegiatan kerohanian yang diajarkan dan dicatat dalam Alkitab baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
Para Nabi, Para Rasul, bahkan TUHAN YESUS sendiri melaksanakan, mengajarkan dan memberi teladan dalam hal berpuasa.
Pada dasarnya, berpuasa adalah tindakan iman, yang dilakukan dengan kesadaran dan ketulusan, untuk merendahkan diri di hadapan TUHAN SANG PENCIPTA. Hal ini dilakukan oleh umat TUHAN untuk maksud tujuan Pertobatan, mendekatkan diri secara pribadi atau bersama kepada TUHAN dan mengakui bahwa TUHAN adalah satu-satunya ALLAH, Sumber Kehidupan, pertolongan dan keselamatan. (Ezra 8:21-23)
Berpuasa selalu berkaitan erat dengan berdoa. Bila berpuasa adalah sebuah tindakan dan sikap berprihatin di hadapan TUHAN, maka berdoa adalah mengungkapkan isi hati dan pergumulan jiwa kepada TUHAN. Keduanya mempunyai kesamaan, yaitu mencari dan mengandalkan TUHAN yang memberikan kekuatan secara rohani dan jasmani. (Zakharia 7:5)
TUJUAN BERPUASA DAN BERDOA
- Bersungguh-sungguh melakukan pertobatan, berbalik dengan segenap hati pada TUHAN serta memohon agar hati yang melawan TUHAN diubahkan dan diperbaharuiNya. (Yoel 2:12-17)
- Mengarahkan hati kepada TUHAN dengan menyesali dan mengakui semua dosa yang sudah pernah dilakukan, agar kejahatan dan kenajisan dalam dalam hidupnya diampuni dan dihapuskan. (Daniel 9:1-10)
- Mencari ALLAH dengan segenap hati dan jiwa, bersama seluruh keluarga berbalik ke jalan TUHAN dengan meninggalkan semua kejahatan, agar TUHAN menghindarkan malapetaka. (Yunus 3:5-10)
- Mohon tuntunan dan anugerahNya agar dapat dengan tulus melaksanakan hukum dan kehendak TUHAN, hidup dalam kasih sayang dan menjadi berkat. (Zakharia 7:5-10)
- Agar umat TUHAN mencintai kebenaran dan kedamaian sehingga kehidupannya dipulihkan TUHAN, menjadi berkat dan diberkati , dan disertai TUHAN senantiasa. (Zakharia 8:13, 23, 14-19)
- Untuk menghadapi dan menangkal pencobaan, sehingga terhindar dari jerat kuasa iblis dan mengalami anugerah, pertolongan serta perlindungan TUHAN. (Matius 4:1-11)
- Dalam menghadapi pergumulan, dengan sungguh-sungguh bertanya serta mencari TUHAN, sehingga mendapat pertolonganNya. (Matius 6:16-18, 7:1-10)
BAGAIMANA BERPUASA ?
- Berpuasa dilakukan dengan tujuan yang jelas seperti contoh dalam Alkitab. Jadi bukan sebuah gerakan massa atau ikut-ikutan
- Berpuasa dijalani dalam kesadaran untuk mendekatkan diri pada TUHAN, dengan sikap lebih berdiam diri di hadapan TUHAN, lebih banyak membaca Alkitab dan menambah saat berdoa.
- Berpuasa dilakukan dalam keprihatinan, mengintrospeksi diri dan mengakui setiap dosa untuk mohon pengampunan TUHAN, maka sebaiknya tidak dalam suasana keriuhan.
- Berpuasa dijalani di hadapan TUHAN dan bersama TUHAN, namun tidak berarti harus meninggalkan tugas kegiatan. Tetap bekerja bagi yang bekerja dan beraktifitas secara biasa.
- Berpuasa dilakukan secara pribadi , tidak dipertontonkan pada orang lain, maka bersikap secara wajar, tidak supaya dilihat orang.
- Berpuasa dijalani tanpa makan dan minum dalam rangka waktu tertentu, sesuai kekuatan tubuh. Tidak bertujuan menyiksa diri sampai jatuh sakit. Maka tidak boleh dipaksakan.
- Berpuasa bukan bertarak (diet) untuk tujuan tubuh dan kesehatan, walaupun manfaat puasa bisa lebih menyehatkan badan.
- Berpuasa juga merupakan saat yang baik untuk membuang dan menghentikan kebiasaan-kebiasaan tidak baik, mengontrol diri dan memohon kekuatan TUHAN
- Berpuasa dianjurkan mulai pagi hari sampai sore sesuai kekuatan masing-masing, dan dapat dilakukan kapan saja sesuai kebutuhan.
- Tatkala berdoa, selain pergumulan pribadi, doakanlah orang lain yang perlu dukungan doa, juga gereja, pelayanan serta misi TUHAN untuk keselamatan dunia.
Selamat Berpuasa dan Berdoa.
Sumber: Berpuasa dan Berdoa – Kebaktian Doa Rabu menyambut JUMAT AGUNG dan PASKAH – GII Mekarwangi 23 Maret 2016.
No comments:
Post a Comment