Sudah beberapa hari, aku kasak kusuk mencari gambar Ishak dan Ribka, untuk sekolah minggu anak-anak kelas batita 11 Okt 09 ini. Wah, sulit sekali untuk mencari gambar yang cocok untuk usia mereka, bagaimana yah ? Tapi aku menemukan 1 buah artikel yang menarik untuk saya share bagi pembaca blog saya. TUHAN memberkati
Ishak-Ribka these days
Berikut ini adalah tulisan yang ditulis oleh Bill Bracy, salah satu produser CBN internasional yang berpusat di Virginia Beach Amerika. Tulisan ini meskipun akan membuat Anda tertawa, namun bagi yang masih men-jomblo terdapat pesan ampuh yang tersirat yang akan membantu Anda segera melepas status jomblo Anda. Simak kisahnya:
Beberapa tahun lalu, ketika saya sedang putus asa mencari pacar, maksudnya mencari isteri, saya membaca sebuah kisah tentang Abraham yang mengutus pembantunya pergi untuk mencarikan anaknya seorang isteri.
Pembantu Abraham pergi ke sebuah sumur, tempat wanita-wanita setempat biasa mengambil air setiap hari. Disana dia mulai berdoa. Dalam doanya dia meminta agar bertemu dengan seorang wanita yang mau memberi dia dan unta-untanya minum. Jika ada, maka pastilah ia wanita yang tepat.
Belum selesai doanya, datanglah Ribka, menawarkan air untuknya. Benar-benar wanita sempurna yang memenuhi kategori dalam doanya. Maka jadilah Ribka sebagai isteri Ishak, anak Abraham. Kisah itu membuat saya berpikir selama beberapa waktu, mungkin tidak ya, kisah itu terjadi dalam hidup saya.
Saya mulai tertawa sendiri. Aneh sekali kalau kisah itu diterapkan dalam kehidupan modern seperti sekarang. Itu artinya saya harus pergi dulu ke pedesaan, dimana terdapat sumur yang masih dipakai warga sebagai sumber air. Tunggu dulu, bukan harus saya sendiri yang pergi. Menurut kisah itu, saya harus punya seorang pembantu. Pembantu? Gaji sebulan untuk diri sendiri saja pas-pasan. Kembali saya tertawa lagi. Ah, sudahlah!
Malam itu saya pulang agak malam karena ada jadwal bermain tenis meja dengan beberapa rekan sekerja. Menuju pulang saya merasa sangat haus dan kemudian memutuskan untuk mampir ke dispenser kantor dekat pintu keluar, saat tiba-tiba seorang wanita mendahului saya dari belakang, membawa sebuah gelas.
Di benak saya hanya ada satu hal “Wah, keduluan deh! Buruan mbak, haus banget nih!” Tiba-tiba wanita itu menoleh dan berkata “Kamu mau minum juga? Saya bantu ambil yaa…” Kemudian dia mulai mengambilkan saya air…”.
Senyum dan kalimatnya seperti bom Hiroshima dan Nagasaki di telinga saya. Saya teringat tentang semua kisah Abraham yang saya baca. Di depan wanita itu saya bengong cukup lama. Terngiang semua doa-doa saya dalam mencari kekasih. Inikah wanita yang akan menjadi isteri saya? Kira-kira dia suka saya atau tidak, ya? Inikah ibu dari anak-anak saya nanti?
Seketika saya sadar dan berusaha kembali tenang, sambil tetap meyakinkan diri bahwa saya tidak bau badan dan nafas saya biasanya cukup segar. Aduh, saya bodoh sekali! Ini kan hanya pertemuan tidak sengaja selama beberapa detik, bisa-bisanya saya berpikir sejauh itu. Saya teguk air sebanyak mungkin dan menarik nafas panjang untuk menghilangkan tanda-tanda keanehan yang mungkin sejak tadi jelas terlihat olehnya.
Cerita diatas terjadi 25 tahun lalu. Diperlukan 2 tahun penuh bunga, permen, kue, film, puisi romantis dan sebuah cincin untuk akhirnya meminta “wanita dispenser” tadi untuk menikahi saya. Tuhan telah menolong Abraham dan saya dengan cara yang kurang lebih sama.
Jadi kalau anda seorang pria atau wanita yang sedang berjuang mencari isteri atau suami, berdoalah, dan jangan lupa minum hari ini!
No comments:
Post a Comment